Sinar
matahari pagi menyeruak dari balik jendela kamar mungilku, aku bisa merasakan
dekapan hangat dari sinar matahari itu, tapi aku enggan untuk membuka mata,
enggan mengakhiri mimpi indah yang saat ini sedang aku alami. Ingin rasanya
mimpi ini menjadi sebuah kenyataan dan tidak akan pernah lepas dari dekapanku.
Sayup-sayup aku dengar suara bunda berbicara dengan ayah di depan pintu
kamarku, pintu kamarpun terbuka perlahan tanpa mengagetkanku, persis seperti
sifat bunda yang lemah lembut ketika mendidik anak-anaknya.
“Dek,, adek, ayo bangun sayang.
Sudah pagi, buruan mandi terus makan” ujar bunda membangunkanku.
Tanpa berkata sepatah katapun, aku
mulai membuka mataku dan memaksa tubuhku untuk bangun secara perlahan. Bunda
yang masih duduk disamping tempat tidurku, tersenyum sambil mengusap rambutku
yang masih acak-acakan gak karuan.
Aku beringsut dari tempat tidurku
yang semalam telah memberikanku mimpi yang benar-benar membuatku merasakan
kebahagiaan bersama orang yang aku cintai hingga detik ini, orang yang selama
ini bisa membuatku semangat dalam segala hal. Bisakah kelak aku hidup
dengannya? Pertanyaan yang selalu mengusikku.
“Selamat pagi Pamekasan, selamat
pagi kota Gerbang Salamku” gumamku dalam hati
Tiba-tiba kakakku turun dari tangga
dan mengagetkanku.....
“Dek !!” suara kakaku Novita
mengagetkanku.
“Dalem mbak, tumben jam segini sudah
bangun” sapaku cengegesan
“Yee, ngawur,
kamu kira aku kayak kamu ya dek, ngebo mulu kalo pagi, hahaha”
“Haesshh, sesama suka ngebo jangan
saling ngejek ah. Gak baik”
“Loh, kakak gak ngejek kok, tapi kan
ini emang fakta”
“Kak Novi ini ngeselin
baaangeeeetttttt yaaaa” ujarku geram
“Lagi ngelamunin
apaan sih dek pagi-pagi gini? Asyik banget kayaknya”
“Bener mau tau,
kak?”
“Nggak” jawabnya
cuek
“Hahahahahahahaha” tawaku ngakak
“Udah nggak usah
ketawa mulu, tuh HP mu dari tadi rame banget. Ada sms atau telpon kakak gak
tau”
“What? Iya kah
kak?? Kok aku gak tau ya”
“Makanya pagi-pagi
jangan ngelamun, gak baik”
Belum selesai kakakku melanjutkan
kalimatnya, aku langsung berlari kecil ke kamarku. Menghampiri HPku yang
katanya dari tadi berbunyi
Setelah sampai di kamar, aku
langsung mengeceknya. Dan ternyata benar, ada 15 BBM dan 8 SMS. Aku bergegas
mengeceknya. Tapi aku mengehentikan niatku, aku masih ingin melihat foto
wallpaper orang yang aku cintai lebih lama lagi.
Ratna Wardani
Received 05.08 AM
Cha resume itu kayak gimana ?
Tanpa
berpikir panjang lagi, langsung saja aku balas BBM dari Ratna.
Raden Roro Chacha Putri Rosara
Sent 1 minutes ago
Resume yg mana maksudnya naa ??
HKP apa planktonology ??
Tuing...tuing...tuing....
Bunyi
ringtone BBMku...
“Ternyata
balasan BBM dari Ratna” gumamku dalam hati
Ada
SMS dari Seplisyia dan Dodik. Ada apa pagi-pagi sahabatku ini sms aku ? Tumben
...
BF_Dodik
Received @04.38a
Cece, nanti
jangan lupa ngumpul di Arek Lancor ya jam 8an. Mumpung Vindy sama Lulus juga
pulang. Lama wes kita2 ngga ngumpul gara2 aktifitas perkuliahan.
BF_Seplisyia
Received @05.12a
Cha, km jd ke
Semarang? Ayooo aku tunggu. Mumpung liburan nih. Libur natal n new year kan
lumayan panjang :D haha. km bisa ketemu sama si Indra loh. Ayoooooooo, ndang
budal’o rene mbak cantik ^^
“Yesssssssssss,
bahagia banget sama info ini. Ada kesempatan lagi buatku ketemu sama Indra
lagi, Orang yang aku cintai, sampai detik ini. Semarang I’m coming” pekikku
kegirangan.
BF_Seplisyia
Sent 2 minutes ago
Jd2, udah dapet
ijin dr bonyok. Besok lusa aku berangkat. Jemput’o aku yo sepp nag terminal :p
Aku melirik jam beker warna ungu
pemberian salah satu sahabatku yang akrab di sapa Jujuk. Jam mungil itu
menunjukkan jam 7 pagi. Aku pun bergegas bersiap-siap bertemu Lulus, Dodik dan
Vindy.
Jam
7.45 aku mulai menstrater beatku, sepeda motor mini inipun mulai berjalan
menelusuri gang kecil, mulai menyapa jalanan sempit komplek perumahanku. Aku
mulai menyusuri jalanan menuju Arek Lancor, kota ini tetap sejuk. Taman kecil
sepanjang jalan raya yang membuat kota ini sejuk. Tak terasa, beatku membawaku
ke tempat dimana aku akan bertemu 3 orang sahabatku. Arek Lancor, alun-alun
Kota Pamekasan dengan tugu khasnya berupa 3 icon clurit yang menandakan bahwa
orang Madura berani, pantang menyerah dan pekerja keras dan tempat dimana aku
akan melepas rindu dengan sahabat-sahabatku. Aku berhenti di parkiran Masjid
Agung Kota Pamekasan. Aku mulai berjalan ke salah satu sudut alun-alun sembari
merasakan hangatnya mentari pagi. Aku meluaskan tatapanku ke segala penjuru, mencari-cari
dimana sahabatku berada. Tapi hasilnya nihil, mereka tidak ada, alun-alun ini
sepi, hanya ada beberapa orang saja berolahraga di dekat tugu. Keinginanku
mengelilingi alun-alun dengan berjalan kaki aku turuti, sudah lama tidak jogging
dengan anak-anak basket SMA ku untuk latihan fisik.
“Ceceeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee”
panggil suara itu keras.
Suara
itu tak asing lagi buatku. Seperti suara Vindy. Akupun menoleh ke belakang,
benar saja 3 sahabatku berlari menghampiriku, akupun menghampiri mereka dengan
berlari kecil. Aku peluk mereka satu persatu, luapan rasa kangen benar-benar
tidak bisa kami tahan lagi. Air mata Vindy pun jatuh ketika dia memelukku.
“Aku kangen kamu ce, sudah lama kita
gak ketemu. Lama banget kita gak ngelakuin aktifitas bareng. Liburan kali ini
semoga menjadi kesempatan kita untuk berkumpul bareng-bareng lagi kayak SMP SMA
dulu” lirihnya serak
“Iya, aku juga kangen baget sama
kamu. Kangen sama candaan kalian, kangen kalian buat nyubit pipiku, kangen
makan siang bareng kalian” kata ku sambil menyeka air mata Vindy.
Kami berempat berjalan menuju pojok
alun-alun kota, duduk di atas rumput hijau, di bawah pohon beringin besar yang
rindang, disanalah tempat yang kami tuju. Tempat tongkrongan ketika kami masih
menjadi seorang siswa, tempat kami berbagi cerita dan keluh kesah juga sharing
segala hal yang kami inginkan. Dan hari ini pun kami akan bernostalgia dan
berbagi cerita, ditempat yang sama.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Allahu
akbar.. allahu akbar, suara adzan subuh membangunkanku.
“Tumben bangun sendiri pagi ini dek
?!” tanya kakakku kepo.
“Duhh kak, apaan sih. Kepengen tau
urusan orang mulu deh !!” jawabku sewot.
“Iya,, iyaa.
Hari ini kakak ngalah, gak mau ngerusak suasana hati orang yang mau ketemu sama
pujaan hati di Semarang sono. Mandi gih, langsung siap-siap. Nanti kakak yang
nganter ke terminal”
“Ayah sama bunda
gak ikut nganter kak ??” tanyaku penasaran.
Jam di ruang tamu berdenting 8 kali,
menandakan sekarang sudah jam 8 pagi. Aku bersiap-siap dan memindahkan barang
bawaanku ke bagasi mobil. Ingin rasanya aku cepat-cepat sampai di kota itu.
Ingin segera memeluk sosok yang selama ini aku rindukan.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bus yang aku tumpangi melaju
perlahan meninggalkan terminal dan mulai menambah kecepatan di jalan raya.
Tiba-tiba aku teringat, aku belum pamit sama ayah dan bunda.. Typing the text ........
To : Bunda ; Ayah
Bunda, ayah,,,
Chacha berangkat
Semarang dulu,
Doakan selamat
sampai sana. Aamiin...
Sms sending.............
Bus
melaju dengan kecepatan maksimal, meninggalkan jauh Kota Pamekasan, dan akupun
tertidur pulas ditemani lagu-lagu favoritku.
Criiiiiiiiitttttttttttttttt
!!! Suara rem mendadak dari busku, membuatku terbangun. Tuhan masih
melindungiku dan penumpang lainnya. Hampir saja busku menabrak truk di depanku.
Aku mencari tau dimana aku sekarang. Remang-remang aku membaca tulisan Kota
Kretek. Well, I’m on Kudus now. 2 jam
lagi perjalananku tiba di Semarang.
“Sms
Indra ahhh !” gumamku dalam hati
To : <3 Indra
Dra, aku
touchdown Semarang nih. Maen yuukkkkk J Kangen...
10
menit.... 20 menit... 30 menit.. Tidak ada tanda-tanda SMS ku bakal dibalas. Keringat
dingin mulai bercucuran, takut akan kekhawatiran itu terjadi. Indra tidak akan
menemuiku lagi .......
“Tuhan,
dimana dia ?? Kenapa sms ku gak di balas. Kemana Indra ?? Apa dia benar-benar
tidak ingin menemuiku lagi setelah kejadian 4 bulan lalu ??”
<3 Indra
Received one
minute ago
Sorry cha, aku
ada acara !
Seketika moody ku
berubah. Senyum yang tersungging di bibirku sejak tadi pagi, hilang. Nyessek
banget ngebaca smsnya, tanpa emoticon smile dan tanpa basa-basi. SMS hambar
yang dia kirim benar-benar membuatku ingin kembali ke Pamekasan, tapi batinku
terus memaksaku melanjutkan perjalanan ke Semarang. Tangisan dan sesenggukan
nafas yang menemaniku sampai di Terminal Terboyo Semarang. Sedih, kecewa, kesal
yang ada di pikiranku sekarang.
“Indra gak ngehargain
aku sama sekali, jauh-jauh aku ke Semarang cuma kepengen ketemu dia !!” Batinku
marah.
To : BF_Seplisyia
Sepp, aku sudah
touchdown terboyo nih J
Tapi kaga usah
jemput aku deh, aku masih pengen sendiri skrg. Percuma malam ini Indra ada
acara, paling2 besok juga ada acara, acara, acara !! ujung-ujungnya ga bakal
ketemu aku. Besok aja deh kalo mau maen, aku masih mau bernostalgia sama
kenanganku dulu di kota ini J sorry ya. don’t
worry about me, i’m well sista ({})
Kemana
kakiku melangkah, disitulah aku akan bernostalgia tentang kenanganku di kota
ini. Kota yang benar-benar membuatku bahagia, bahagia bersama sahabat dan
teman-temanku, menemukan ketentraman dan kedamaian rohani dan jasmani, juga
kota yang membuatku menemukan sesosok orang yang entah sampai kapanpun tidak
bisa aku lupakan. You’re my first love,
dra.........
“Maaf
mbak, bisa saya antar kemana ?” tanya sopir taxi.
“Tolong antarkan saya ke cafe gombel pak”
jawabku pelan.
Mobile
xpress ini meluncur dengan santainya sembari memperlihatkan hiruk pikuk kota
Semarang. Banyak muda-mudi berlalu lalang di samping kanan kiri taxi yang aku
tumpangi. Boncengan dengan pasangan mereka masing-masing. Rasa iri dan kesal
menyelimutiku seketika. Bergumam dan berharap kapan kesempatan itu bisa
terulang kembali. Kesempatan melalui hari-hari dan berbagai aktifitas
bersamanya.
“Semuanya
menyebalkan !!!” pekikku marah, tak sadar kalau suaraku mengagetkan bapak
supir.
Taxi
terus melaju memecah keramaian dan kemacetan Kota Semarang, menuju ke daerah
Semarang atas, tepatnya di Jl.Setiabudi. Taxi yang aku tumpangi mulai
menurunkan kecepatannya, pertanda tempat yang aku maksud sudah dekat. Aku melangkahkan
kakiku dengan gontai dan tak bersemangat, mencari tempat duduk di pojokan cafe.
Benar-benar ingin menyendiri malam ini. Ringtone SMS yang mulai tadi berbunyi
aku abaikan. Aku muak dengan semuanya !! Waitress cafe tersebut menghampiriku
dan menyodorkanku list makanan dan minuman khas cafe ini. Aku baca satu persatu
list menu itu. Nasi kucing, menu favorit ku dan Indra masih saja tercantum
cantik.
“Avocado
juice aja mas” pintaku.
“Baik
mbak, tidak ada yang lain?” tanyanya
“Sementara
belum ada, nanti saya panggil lagi” jawabku singkat.
Waitress
itu meninggalkanku dan kembali membawakanku satu gelas jumbo avocado juice,
minuman favoritku. Aku teguk beberapa kali juice itu, lalu tubuh dan
pandanganku aku putar 180 derajat dari asalnya. Sekarang posisiku benar-benar
bisa melihat kota Semarang keseluruhan, lampu-lampu perumahan, tugu muda, pelabuhan,
jalan raya semuanya terlihat jelas dan indah dari cafe ini pada malam hari. Pemandangan
bagus cafe ini memang cocok disinggahi untuk menghilangkan kepenatan, tapi
tidak buatku malam ini. Aku meluaskan pandanganku pada kerlipan lampu-lampu
itu, menikmati indahnya malam dan desiran angin semilir yang membawaku terbang
dalam kenangan masa lalu di kota ini.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
2 tahun silam
......
“Wah pemandangannya
indah banget ya dra, kota Semarang bisa keliatan semua dari atas sini” kataku
girang.
“Iya, terlebih
pemandangan itu tambah indah kalo ada kamu disini. Kota Semarang bakal kurang
satu kalo kamu gak ada disini, didekatku” jawabnya santai.
“Maksudnya apaan, dra?” bantahku bingung.
“Beneran gak ngerti nih?”
“Iyaaa, apaan sih, dra??” tanyaku sedikit memaksa.
“Orang kritis
seperti kamu, mustahil kalo gak ngerti sama kata-kataku. Terlalu mudah buat
kamu untuk mengerti. Cerna baik-baik perkataanku, kamu pasti ngerti” jelasnya
sambil tersenyum dan memberikanku waktu untuk berpikir sejenak.
Berbagai jawaban melintas di depan mataku, tapi aku
gak yakin dengan semua jawaban itu. Tiba-tiba aku menemukan jawaban gila. Indra
suka aku kah ??
“Dra .... “ panggilku santai.
“Dalem, sudah
tau maksudnya?” tanyanya, lalu meletakkan lengannya di bahuku.
“Ini jawaban gilaku, dan mungkin ini salah besar”
jawabku tertawa.
“Apaan ??” tanyanya penasaran.
“Maksud yang
kamu bilang tadi, Semarang bakal hilang satu kalo gak ada aku di deketmu,
artinya kamu gak pengen aku jauh dari kamu ya, dra ? Kamu suka aku ya ? hahaha.
Udah udah, itu jawaban gilaku. Habisnya aku bingung mau jawab apa. Gak ngerti
banget sama maksudmu tadi” jawabku ngasal.
“Cha, kamu
anggap aku ngasih statement sama kamu kayak barusan, aku bercanda ? Cuma
ngasal-ngasal aja ngasih statementnya ? Kamu gak bisa bedain mana aku yang
serius sama aku yang lagi bercanda? Kamu sahabatku, cha ! Orang lain aja bisa
ngerti, kenapa kamu nggak ?? Aku serius !!” tandasnya kesal.
Raut wajah Indra berubah seketika. Entah dia marah,
kesal atau kecewa. Yang aku pikirkan sekarang, apa penjelasanku dan penjelasannya
berhubungan ? Benarkah dia punya perasaan yang sama sepertiku ?
“Kamu serius, dra ? Kamu beneran suka aku ?” tanyaku
memecah keheningan.
“Iya, aku suka kamu, sahabat kecilku. Aku cinta
kamu, Cha” jawabnya lirih.
“Dra, aku
sahabatmu. Aku gak pantes buat kamu. Orang baik kayak kamu gak pantes buat aku.
Aku sudah senang dan sudah cukup punya sahabat pintar, cakep, baik hati dan
punya talenta seperti kamu. Aku gak mau hanya masalah cinta, nantinya kita bisa
lost conctact atau apalah. Aku gak mau itu, aku cuma pengen, aku dan kamu
sama-sama terus sampe nanti. Cuma itu keinginanku, dra”
“Iya cha, kita
bakal sama-sama terus sampe nanti, dan anak-anakmu akan memanggilku dengan
sebutan PAPA!” jawabnya mantap sembari memelukku kuat, seperti anak kecil yang
tidak ingin kehilangan mainan kesayangannya.
Aku tertegun dengan kalimat yang baru saja Indra
katakan. Baru kali ini benar-benar ada seorang laki-laki yang bisa membuatku
seterharu ini dan bisa meluluhkan aku yang cuek. Apa memang karena aku memiliki
perasaan yang sama seperti Indra ?
“Dra, malu ahh diliatin orang” ujarku, lalu
melepaskan pelukan Indra.
“Kamu nangis ya, Cha?” tanyanya kaget.
“Kamu kira dari
tadi aku ngapain? Nyruput minuman sampe sesenggukan gitu? Atau latian nyelem
sampe nahan nafas gitu?” tukasku kesal.
“Kamu itu ya,
tetep aja bisa nyeplos meskipun dalam suasana kayak gini. Kamu itu lucu, aneh,
unik, ngangenin” ujarnya sambil tertawa ngakak.
“Indraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, you make me so
bored now !!”
“Calm down baby, you with me” kata Indra meyakinkan.
“Gombal” sergahku menahan malu.
“Tapi kamu seneng” candanya, lalu tertawa.
“Iya seneng
banget, gak bertepuk sebelah tangan dan benar-benar nyata malam ini” kataku
keceplosan
“Jadi selama ini kamu juga suka aku, Cha?” tanya
Indra kaget.
“Iya, dari dulu.
Dari awal kita sama-sama mulai remaja. Sama-sama mengenal cinta. Sejak itu aku
suka kamu. Tapi aku gak pernah cerita sama siapapun, termasuk ke Dianry,
anak-anak CIMA dan semut sekalipun. Aku tau, kamu banyak disukai anak-anak
cewek di sekolahmu. Kita juga jauh” kataku lirih.
“Jarak itu bukan
masalah cha, yang penting gimana caranya kita bisa saling ngasih kepercayaan.
Gak ada yang ditutup-tutupi. Semuanya terbuka. Janji ya kamu bakal sama-sama
aku terus, bakal nemenin aku sampe sukses nanti, bakal ngebesarin anak-anak
kita sampai sukses juga melebihi kita”
Aku terdiam dan berpikir beberapa saat. Kesempatan
seperti ini gak boleh aku lewatkan, jangan menunggu kesempatan kedua datang
kalo kesempatan pertama sudah ada di depan mata, pikirku logis.
“Iya, Insyaallah
aku bakal nepatin janji itu dra. Aku bakal tetap sama-sama kamu sampai nanti,
menjadi orang terdekatmu” ujarku mantap.
“Ya bapa, berikan kami umur panjang, agar kami bisa
bersama-sama selamanya. Santa Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa
ini sekarang dan waktu kami mati. Amin” pintanya, lalu menutup doa tersebut
dengan tanda salib.
“Amin ya rabbal
alamin” aku menimpali dengan doa dalam keyakinanku sendiri.
08-09-2010
merupakan tanggal dimana kita berjanji bersama untuk melewati segala aktifitas
di hari-hari selanjutnya. Tuhan mendengar doaku. Malam indah di bukit gombel sembari mengenang masa lalu ketika kami masih menjadi siswa di
SDK Don Bosco, melakukan hobi kami bersama-sama, dimarahi nenek kakek gara-gara
telat pulang. Semua kami lewati bersama hingga kami berdua tumbuh remaja dan mengenal
apa arti kata cinta. Dua insan yang berbeda agama namun menjadi satu dalam
balutan kasih sayang.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Di dalam Gereja Katedral Randusari ...
“Tuhan,
hamba bingung akan perasaan ini. Ada kebimbangan di dalam hati. Bisakah hamba
terus melanjutkan hubungan dengan Stella, tapi jauh di dalam hati, hamba sayang
Chacha, melihatnya dekat dengan laki-laki lain sudah cukup membuat hati hamba
sakit. Apa ini juga termasuk karma karena hamba sudah ingkar dengan janji hamba
di hadapanmu, Tuhan. Tuhan Yesus, berikan anakmu ini pencerahan, agar hamba
bisa keluar dari masalah ini. Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa
Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami
mati, Amin”
Panjatan
doa seorang laki-laki remaja berusia 17 tahun di depan altar sembari memejamkan
mata dan begitu menikmati persekutuannya dengan Tuhan.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
BF_Seplisyia calling .....
“Halo, cha....
kamu dimana? Aku telpon mulai tadi nggak kamu angkat sihh? Kamu ada dimana
sekarang??” nyerocos Seplisyia dari seberang.
“Di
cafe gombel, aku nggak papa kok. Nggak usah khawatir sama aku”
Aku
menutup telpon dari Seplisyia dan kenangan itu kembali menguasaiku......
“Plakkk !!!”
suara tamparan mengagetkan aku dan Indra yang sedang asyik ngobrol di pelataran
gedung Fakultas Hukum UNDIP setelah kami selesai ujian UM.
“Apa apaan ini ??” tukas Indra
“Mulai besok,
gue nggak mau liat wajah dia di sini lagi, lo nggak boleh berhubungan sama
Chacha lagi” bentak Stella, sambil menunjuk ke arahku.
“a..akuuuu ??” tanyaku menahan tangis.
“Iyaa, lo !! Pokoknya besok gue nggak mau liat wajah
kampung lo disini”
“Aku masih pengen liburan disini, Stell..”
“EGP !! Bukan
urusan gue. Semarang nggak pantes buat lo, tempat lo bukan disini, tapi di
kampung lo. Dan lo juga dra, bisa-bisanya lo berduaan di tempat rame kayak
gini, ketawa ketiwi dari tadi, sok mesra di depan temen-temen gue, maksud lo
apaan??!” nyerocos Stella tanpa bernafas sedikitpun.
“Mau lo apaan
sih ?? Ngapain lo marah-marah sama Chacha? Dia nggak salah, lo kan juga udah
tau, gue sama dia udah sahabatan sejak kecil, sebelum gue kenal lo...” jawab
Indra membelaku.
“Ohh, gini sekarang?
Lo belain cewek kampungan ini daripada
pacar lo sendiri? Shitt!! Gue juga baru inget, kalo kalian sahabat tapi cinta. Gacruk
kabeh ...” misuh Stella.
Aku pergi ninggalin Stella dan Indra yang sedang
beradu mulut, aku nggak kuat dengan perkataan Stella yang terus nge-judge aku
mau ngambil Indra dari dia. Padahal aku nggak ada niatan untuk itu. Aku sudah
nerima, aku putus sama Indra, kita hanya sahabat.
<3
Indra
Received one minute ago
Cha, mending kita jaga jarak aja ya. Stella marah
sama aku, dia cemburu sama kamu. Stella cewek aku, dan kamu sendiri yang bilang
kalo dia masa depan aku. Aku mau jaga hati Stella. Aku tau, kamu anaknya baik,
tolong ngertiin posisiku sekarang. Makasih, maaf L
Tuhan............ !! Jeritku dalam
hati
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Indra melangkahkan kakinya
meninggalkan altar, tempat dia berdoa dan menghilangkan kegundahan. Namun
tiba-tiba HP disakunya berbunyi.
“Selamat
malam, Seplis”
“Malam
dra, lo ada dimana?” panik, suara di seberang sana.
“Gue
masih di gereja ini, ada apa Sep? Kok suara lo panik gitu”
“Lo
udah tau kalo Chacha sekarang ada di Semarang?”
“Iya
tau. Dia sama lo sekarang? Gue kesitu habis ini”
“Enggak
!!” ketus Seplisyia
“Nah, nggak usah
bercanda deh lo. Dia dimana sekarang? Di rumah neneknya apa dimana??” Indra
mulai merasa khawatir.
“Lo jahat dra,
lo punya hati nggak sihh? Chacha bela-belain kesini tuh cuma kepengen ketemu
sama lo, ngelepas kangennya sama lo. Malah lo enak-enakan ngomong, sorry aku
ada acara. Dia ngerasa nggak dihargain sama lo, dan dia masih ngerasa bersalah
sama kejadian 4 bulan lalu di UNDIP !!” kata Seplisyia sewot.
Indra
tertegun mendengar penjelasan Seplisyia dan melanjutkan perkataannya setelah
bisa menguasai dirinya.
“Seplis,
dengerin gue. Gue nggak mau dengerin omelan lo sekarang, gue cuma mau tau
Chacha sekarang dimana, gue mau nyusul dia”
“Di tempat
biasa, di tempat kenangan lo sama dia dulu, lo susul deh. Kalo ada apa-apa
hubungi gue”
Indra
berlari kecil ke parkiran dan mulai menstrater sepedanya.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Aku terperangkap dalam cinta beda
agama. Cinta dalam perbedaan yang membuat kami bersatu hanya dalam beberapa
tahun saja. Semua sudut hati ini penuh dengan nama Indra, tidak ada nama
laki-laki lain yang bisa menggantikannya sampai detik ini. Postur tubuhnya yang
tinggi, kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, matanya yang tajam dan
senyum khasnya memenuhi segala penjuru otak dan syarafku. Apakah aku salah,
mencintai seorang umat katolik yang taat?
Mengapa Tuhan sepertinya menjauhkanku darinya, membuat jalan cintaku
berkelok-kelok dan tak menemukan ujungnya. Hingga ada wanita lain yang bisa
menggantikan posisiku. Apa ini hukuman dari Tuhan, hingga perasaanku
dipermainkan seperti ini.
Alunan lagu-lagu romantis menemaniku
malam ini, dan cukup membuatku mengingat kejadian masa lalu dimana sekarang
kaki ku berpijak. Aku benar-benar ingin ketemu Indra, sosok yang aku rindukan
kehadirannya.
“Cha....” sapa Indra lembut
Suara lembut itu, membuyarkan
lamunanku. Aku membalikkan badanku. Dan sekarang dihadapanku berdiri seorang
laki-laki yang aku nantikan kehadirannya sejak tadi, seseorang yang ingin aku
temui di kota atlas ini, seseorang yang mampu membuatku semangat dan
mengembalikan keceriaanku.
“Indraaaaaaaaaaaa .....” lalu akupun
memeluknya
Dekapan Indra membuatku melupakan
semua kegalauanku, merasa tenang di dalam pelukan laki-laki ini. Dekat
dengannya membuatku seperti hidup kembali, menemukan secercah harapan untuk
bisa hidup bersamanya suatu saat nanti. Soundtrack Judika – Malaikat cocok
untuk suasana kami malam ini.
“Apa kabar?” Indra memulai
percakapan.
“Aku baik, kamu gimana?”
“Baik donk, masa ketemu kamu nggak
baik” jawab Indra, mencairkan suasana.
Kami mengobrol sampai larut malam,
menceritakan semua permasalahan yang akhir-akhir ini kami alami, bertukar
pikiran yang biasa kami lakukan sejak dulu, sesekali guyonan Indra mengingatkan
kenangan kami berdua, di tempat ini, cafe Gardu Pandang Gombel.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
21 Desember 2012
“Selamat Ulang Tahun cucuku sayang”
ucap nenekku membangunkanku.
“Terimakasih eyang uti, eyang
kakung” jawabku manja.
Ucapan nenekku menyadarkanku, hari
ini usiaku bertambah. Aku bahagia, ulang tahunku kali ini benar-benar bisa aku
rayakan di sini. Terlebih dia yang beberapa hari ini selalu menemaniku.
Mengajakku berkeliling Kota Semarang. Tugu Muda, Kota Lama, Simpang Lima,
Bendungan seakan menjadi saksi kami, 2 insan yang saling menyayangi.
Christian?? Ngapain si cungkring
pagi-pagi telpon aku? gumamku heran.
“Cha,
halo”
“Hmm,
ada apa Christ. Tumben pagi-pagi telpon aku”
“Aku tunggu kamu
nanti jam 7 malam di taman Widya Puraya UNDIP” kata Christian dan mematikan
telponnya.
Akupun cuma bisa menghela nafas
panjang. Telpon nggak jelas, tiba-tiba nyuruh aku ke WP. Ada acara apa disana?
Apa Christian bakal ngasih surprise ke aku lagi? Bukannya Christian sudah
melupakan perasaannya, tidak ingin menyakiti hati sahabatnya sendiri.
Kebingungan menusuk syaraf otakku, dan membawaku tidak tersadar dalam tidurku.
Malam hari...
Nggak ada tanda-tanda surprise dari
Indra buat aku, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Nggak ada hal yang perlu
di curigakan dari Indra seperti tahun lalu yang bisa aku tebak dengan mudah,
malam ini dia juga nggak bisa nemenin aku ke WP, dia harus menjalankan misa rangkaian
Natal. Tapi yang aku takutkan Christian, aku takut dia melakukan hal-hal diluar
logika dan memicu pertengkaran antara dia dan Indra. Terlebih putusnya hubungan
Indra dan Stella. Apa Christian ingin membuatku tertarik padanya?? Nggak, aku
nggak bakal ngerusak persahabatan mereka.
Aku teringat perkataan Indra
beberapa hari lalu.
“Gue udah nggak
kuat sama sikap Stella belakangan ini, Cha. Dia terlalu protectif. Gue selalu
di larang berteman sama temen-temen cewek. Kuliah bukan kayak SMA lagi, disini
gue jadi BLM, gue harus ramah dengan siapapun. Stella nggak pernah ngertiin
gue, gue pengen putus sama dia, nunggu waktu yang tepat”
Jalanan UNDIP gelap-gulita, seperti
malam tanpa bintang. Widya Puraya, tempat yang aku cari sudah ada di depanku.
Tidak ada secuil aktifitas di gedung itu. Tidak ada batang hidung manusiapun
melintas disini. Sepi !! Senyap !! Apa maksud Christian pagi tadi? Apa aku
salah tempat? Bukankah ini benar gedung Widya Puraya UNDIP? Kenapa aku
sendirian disini? Aku tidak mau jadi patung di tempat ini.
Hampir saja aku membalikkan badanku
dan meninggalkan tempat nggak jelas ini, tiba-tiba tulisan “HAPPY BIRTHDAY
18y.o CHACHA” muncul di pelataran gedung WP, pantulan dari processor. Aku
menghampiri sumber itu. Dari jauh aku melihat banyak lilin berbentuk love di
depan taman Widya Puraya. Siapa cowok yang memegang tart di tengah itu??
Sepertinya aku kenal, tapi bukan Christian.
“Ya Allah” pekikku kaget.
Cowok di tengah love candle itu tak
lain adalah Indra. Senang banget rasanya dapet surprise dari dia, terlebih
surprise ini gak bisa aku tebak seperti sebelumnya.
“Happy Birthday dear, Jesus blessing
you always” ucapnya, lalu mencium keningku.
Aku tidak percaya sedikitpun apa
yang terjadi malam ini. Aku cubit pipiku, aku jewer telingaku untuk meyakinkan
kalau aku tidak sedang bermimpi.
“Ini nyata, Cha. Bukan mimpi” kata
Indra, disambut tawa sahabat-sahabatku : Seplisyia, Christian, Cyntia dan
Dianry.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Lonceng
berbunyi, lagu malam kudus dikumandangkan, lilin dinyalakan, menandakan malam
natal sudah tiba. Misa malam natal dilaksanakan di semua gereja. Umat katolik
sejati seperti Indra tidak akan melewatkan misa rangkaian Natal sedikitpun.
Indra duduk dipojokan gereja yang kudus, diapit oleh orang tua dan kakaknya.
Beribadah khusyuk dalam doa, dan perlahan-lahan tenggelam dalam suasana kudus
yang menyejukkan seolah-olah Tuhan sedang memeluk dirinya, sangat hangat.
Pastor di altar dan liturgi peribadatan menjadi saksi Natal kali ini
benar-benar membawa cinta kasih dan kedamaian baginya.
My wonder
besties :)
Received
@6.13p
Hari ini
kesempatan sangat bagus untuk berdoa, untuk peduli, untuk cinta, dan untuk
senyum. Selamat Natal, Indra. Semoga sukses selalu. Semoga terang Natal membawa
kedamaian bagi semua umat dan menjadi terang bagi keluarga, serta sesama. Amin.
Salam buat bapak, bunda dan kakak ya.
Indra tersenyum
dengan senyum khasnya yang bisa buat cewek-cewek disekitarnya klepek-klepek.
Masih jam 10 malam, malam Natal, malam yang indah dan panjang, batinnya dalam
hati.
<3
Indra
Received one minute ago
Life has its ups
and downs. Sometimes sun shines, sometimes the rain pours. But don’t forget, it
takes both sun and rain to make a rainbow. Have a colourfull day, Marry
Christmas. Jesus bless you..
Keep your smile
and give your love for me, love you beb :*
Kalung dengan liontin berbentuk love
dan permata berwana putih ditengahnya menjadi kado Natal tahun ini dari Indra.
Serta secarik kertas berisi ucapan Natal dan seutas harapan.
Perbedaan
keyakinan bukan pemisah antara aku dan kamu, agama bukan kontroversi dalam
menjalani hubungan. Kita sama-sama menengadahkan tangan untuk berdoa. Tuhan itu
Esa. Kita bisa melewati perbedaan ini dengan cinta dan kasih sayang. Rasa cinta
yang ada dalam diri aku dan kamu, itu anugrah dari Tuhan. Bukan takdir yang
dipaksakan, dan tidak ada alasan untuk cinta beda keyakinan. I hope, the next
x-mas, you still be my wonderfull girl ({})
Paragon mall...
“Kamu
cantik pake kalung itu, Cha” puji Indra.
Aku
hanya tersenyum. Memberikan senyum termanisku. Natal dan ulang tahun yang
sangat indah di tahun ini. Banyak kejadian yang gak bisa aku terka. Allah
mendengar doa-doaku. Hanya satu harapanku, Tuhan. Berikan Indra sebagai jodohku
kelak, jangan jadikan perbedaan agama penghalang bagi kami.
Dejavu
dengan tempat ini, perkataan yang pernah aku dengar sebelumnya. Pernahkah aku
ke tempat baru ini sebelumnya ?? Ya aku ingat, mimpi itu......
“Aku gak bisa tulus sayang sama cewek lain”
“Loh, kenapa dra?”
“3/4 nya sudah
kamu ambil. Aku gak bisa bohongi itu. Aku sayang kamu, dan gak pengen kamu
pergi lagi. Tanpa kamu, aku seperti bunga yang tidak punya tangkai. Aku
benar-benar cinta kamu, Cha. Trust me”
“Aku juga dra,
aku gak bisa ngelupain kamu. Aku tetep sayang sama kamu meskipun kamu sama
cewek lain. Aku nggak bisa ngelupain kamu, janji kita dulu nggak bakal pernah
aku ingkarin”
“Iya cha. Maaf
aku salah kemaren. Sekarang aku nggak mau ngulangin kesalahanku lagi. Jangan
sedih ya, kan kita udah bareng-bareng lagi sekarang”
Meskipun Indra pernah menggantikan
posisiku dengan yang lain, tapi aku akan selalu menjaga rasa ini, tidak akan
aku biarkan rasa itu hilang bahkan tergantikan oleh rasa yang lain. Aku akan
selalu menunggu dia dengan sabar sampai dia sadar bahwa aku akan selalu
menyayanginya. Dan mimpi yang selama ini datang di setiap tidur malamku, kini
menjadi jelas, nyata, dan inilah yang aku inginkan selalu bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar